TIMES PINRANG, JAKARTA – Istilah gaul yang populer di media sosial seperti “skibidi” dan “tradwife” kini resmi masuk dalam Kamus Cambridge tahun ini.
Dikutip dari BBC, Senin (18/8/2025),, keduanya termasuk dalam lebih dari 6.000 kata baru yang ditambahkan, mencerminkan perubahan bahasa akibat budaya internet dan gaya hidup digital.
Skibidi awalnya merupakan kata tanpa arti jelas (gibberish) yang populer lewat serial animasi viral di YouTube berjudul “Skibidi Toilet”.
Dalam Kamus Cambridge, skibidi didefinisikan sebagai kata yang bisa berarti “keren” atau “buruk”, tetapi juga bisa dipakai tanpa makna khusus sebagai lelucon. Contoh penggunaannya: “What the skibidi are you doing?”.
Popularitasnya makin meluas ketika Kim Kardashian mengunggah video di Instagram dengan kalung bertuliskan “skibidi toilet”. Sebenarnya, kata ini sudah muncul sejak 2018 lewat lagu “Skibidi” dari grup musik Rusia, Little Big, yang video musiknya ditonton lebih dari 700 juta kali.
Sementara itu, istilah tradwife adalah singkatan dari “traditional wife”. Frasa ini menggambarkan sosok istri tradisional, seorang ibu rumah tangga yang menikah, memasak, membersihkan rumah, sekaligus aktif membagikan aktivitasnya di media sosial.
Dalam Kamus Cambridge, skibidi didefinisikan sebagai kata yang bisa berarti “keren” atau “buruk”, tetapi juga bisa dipakai tanpa makna khusus sebagai lelucon.
Selain istilah-istilah tersebut, banyak kata baru lain yang terkait teknologi dan pola kerja jarak jauh. Misalnya “mouse jiggler”, perangkat atau aplikasi yang membuat komputer tetap terlihat aktif seolah penggunanya sedang bekerja, padahal tidak.
Kata lain yang ikut masuk adalah “work wife” dan “work spouse”, yang merujuk pada rekan kerja dengan hubungan kerja sama erat, penuh dukungan, dan saling percaya.
Kamus Cambridge juga menambahkan singkatan gaul populer seperti “delulu”, plesetan dari kata “delusional”. Definisinya serupa, yakni “percaya pada sesuatu yang tidak nyata atau tidak benar, biasanya karena keinginan pribadi”.
Ada pula istilah baru hasil gabungan kata, seperti “broligarchy” (gabungan bro dan oligarchy), yang berarti kelompok kecil pria—terutama pengusaha teknologi—yang sangat kaya, berpengaruh, dan berambisi memiliki kekuasaan politik.
Istilah ini pernah digunakan untuk menyebut tokoh-tokoh seperti Jeff Bezos, Elon Musk, dan Mark Zuckerberg saat menghadiri pelantikan Donald Trump pada 2017.
Colin McIntosh, manajer program leksikal Cambridge Dictionary, menegaskan bahwa hanya kata-kata yang diyakini akan bertahan lama yang ditambahkan ke dalam kamus.
“Tidak setiap hari kita melihat kata-kata seperti skibidi dan delulu masuk ke Kamus Cambridge,” ujarnya. “Kami hanya menambahkan istilah yang kami yakini punya daya tahan dalam penggunaan bahasa.” (*/bbc)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Skibidi, Tradwife, dan Istilah Gaul Lain Masuk ke Kamus Cambridge
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |