https://pinrang.times.co.id/
Berita

Ketegangan di Gaza, Hamas Lumpuhkan Milisi Palestina yang Setia pada Israel

Senin, 13 Oktober 2025 - 09:43
Ketegangan Baru di Gaza, Hamas Lumpuhkan Milisi Palestina yang Setia pada Israel Salah satu sandera Israel yang baru dibebaskan, Omer Shem Tov, mencium kepala seorang pejuang Hamas tak lama setelah dibebaskan di Nuseirat, Jalur Gaza tengah. (FOTO: Arab News/AFP)

TIMES PINRANG, JAKARTA – Meski Israel telah menarik diri dari Gaza, namun ada sekelompok milisi bersenjata yang setia pada zionis itu, dan mereka telah membunuh dua anggota pasukan elit Hamas, dan kabar terakhir mereka telah dilumpuhkan Hamas.

Milisi bersenjata itu berasal dari klan Dughmush yang berpengaruh di lingkungan Sabra, Kota Gaza. Mereka juga disebut-sebut menyasar warga Palestina yang terlantar yang berusaha kembali dari Jalur Gaza selatan ke Kota Gaza.

Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan, pasukan elit Hamas itu tewas setelah bentrok dengan milisi bersenjata yang berafiliasi dengan pendudukan di Kota Gaza tersebut. Selain tewas ada juga yang cedera.

Saat ini, pasukan keamanan sedang melakukan mengepung milisi tersebut, dan berupaya menangkap mereka, dan kabar terbaru pasukan keamanan berhasil mengambil alih kendali penuh atas milisi yang selama ini bekerja untuk pasukan Israel itu.

Pemimpin Kementerian Dalam Negeri mengatakan, pasukan keamanan Gaza bertekad  menegakkan ketertiban dan meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Kementerian Dalam Negeri bersama Keamanan Nasional di  Gaza juga mengumumkan pada hari Minggu, bahwa mereka telah mulai mengambil langkah-langkah untuk menangani situasi keamanan dan sosial, dengan tujuan memulihkan keamanan dan stabilitas di Jalur Gaza setelah gencatan senjata mulai berlaku.

Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan, bahwa pintu pertobatan dan amnesti umum telah dibuka bagi semua orang yang bergabung dengan geng tetapi tidak terlibat dalam pembunuhan itu.

Mereka juga meminta orang-orang itu harus menyerahkan diri kepada dinas keamanan dalam waktu seminggu yang dimulai Senin pagi hari ini hingga Minggu (19/10/2025) untuk menyelesaikan status hukum dan keamanan mereka serta menutup berkas mereka secara permanen.

Pernyataan itu mengatakan bahwa amnesti bagi mereka yang bergabung dengan geng pada masa lalu bersumber dari nilai-nilai keadilan dan tanggung jawab nasional, dan dimaksudkan untuk memelihara persatuan internal, memperkuat front internal, membentengi masyarakat, dan memulihkan ketertiban umum.

Beberapa geng kriminal memanfaatkan kekacauan selama perang Israel-Hamas dengan melakukan tindakan ilegal untuk merusak perdamaian sipil serta menyerang properti warga dan mencuri bantuan kemanusiaan.

Disebutkan pula bahwa mereka yang berhak atas amnesti umum adalah individu-individu yang bergabung dengan beberapa geng ini dan tidak terlibat dalam pembunuhan atau kejahatan terhadap rakyat mereka sendiri.

Kabar terakhir pasukan keamanan Gaza mengumumkan, bahwa mereka telah mengambil alih kendali penuh atas milisi yang selama ini bekerja untuk pasukan Israel.

Hamas Tarik 7000 Anggota

Menurut beberapa sumber, Hamas telah menarik sekitar 7.000 anggota pasukan keamanannya untuk menegaskan kembali kendali atas wilayah Gaza yang baru-baru ini dikosongkan oleh pasukan Israel.

Kelompok Palestina itu juga menunjuk lima gubernur baru yang semuanya berlatar belakang militer, beberapa diantaranya sebelumnya memimpin brigade di sayap bersenjatanya.

Perintah mobilisasi dilaporkan dikeluarkan melalui panggilan telepon dan pesan teks yang menyatakan tujuannya adalah untuk "membersihkan Gaza dari penjahat dan kolaborator Israel" serta memerintahkan para pejuang untuk melapor dalam waktu 24 jam.

Unit-unit bersenjata Hamas juga telah dikerahkan di beberapa distrik, beberapa mengenakan pakaian sipil dan yang lainnya berseragam biru polisi Gaza. Tetapi Kantor media Hamas membantah telah mengerahkan "pejuang di jalanan".

Ketegangan baru di Gaza meningkat tajam dan cepat setelah dua anggota pasukan elit Hamas ditembak mati oleh orang-orang bersenjata dari klan Dughmush di Kota Gaza.

Salah satu korbannya adalah putra seorang komandan senior di sayap bersenjata Hamas, Imad Aqel, yang kini memimpin intelijen militer kelompok tersebut.

Mayat korban itu ditinggalkan di jalan sehingga memicu kemarahan dan meningkatkan prospek tanggapan bersenjata besar-besaran oleh Hamas.

Anggota Hamas kemudian mengepung area yang luas dimana diyakini lebih dari 300 orang bersenjata Dughmush  bersembunyi ya g dipersenjatai dengan senapan mesin dan bahan peledak rakitan.

Pagi ini Hamas membunuh satu anggota klan Dughmush, dan dilaporkan menculik 30 lainnya.

Beberapa senjata milisi dari klan Dughmush yang berpengaruh di lingkungan Sabra, Kota Gaza tersebut adalah hasil jarahan dari depot Hamas selama perang dengan Israel, sementara yang lainnya memang telah dimiliki klan tersebut selama bertahun-tahun. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pinrang just now

Welcome to TIMES Pinrang

TIMES Pinrang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.